Newest Post

10 Laga Terbaik Sepanjang Sejarah Sepak Bola Piala Dunia

| Rabu, 05 Juni 2013
Baca selengkapnya »

10 Laga Terbaik Sepanjang Sejarah Sepak Bola Piala Dunia

Baca selengkapnya

10) Argentina* 2-2 Inggris – Babak 16 Besar 1998
Tak banyak pertandingan yang bisa dikenang dalam tiga atau empat edisi Piala Dunia terakhir, tapi pertandingan ini menjadi salah satunya. Pembicaraan sebelum pertandingan banyak membahas soal balas dendam Inggris setelah tersingkir dari perempat-final 1986 akibat gol Tangan Tuhan Diego Maradona.
Dalam 16 menit, sudah terjadi tiga gol. Penalti Gabriel Batistuta membawa Argentina memimpin, tapi Alan Shearer berhasil menyamakan kedudukan. Pemain muda berusia 18 tahun bernama Michael Owen mencetak gol individual yang indah sebelum disamakan Argentina melalui Javier Zanetti.
David Beckham dikartumerah wasit pada babak kedua karena menendang Diego Simeone, gol Sol Campbell dianulir karena Shearer dianggap sudah melakukan pelanggaran terhadap Carlos Roa, dan pertandingan berujung pada adu penalti.
Seperti yang terjadi di Italia delapan tahun sebelumnya, Inggris kembali tidak beruntung. Paul Ince dan David Batty gagal menjalankan tugas sebagai eksekutor setelah tendangan mereka dimentahkan Roa.

9) Jerman 0-2 Italia – Semi-Final 2006
Tak ada akhir pertandingan yang lebih dramatis dibandingkan pertandingan Jerman-Italia di Dortmund, 2006.
Dua raksasa Italia ini bertarung sengit selama 119 menit. Meski tak tercipta gol pada waktu normal, peluang bertebaran. Gianluigi Buffon mementahkan dua tendangan Bernd Schneider dan Lukas Podolski, sedangkan dua peluang Italia melalui Alberto Gilardino dan Gianluca Zambrotta menghantam tiang gawang.

Saat pertandingan seperti akan ditentukan melalui adu penalti, Fabio Grosso muncul dan melepaskan tendangan melengkung. Sontak, fans Italia bergembira. Selang beberapa detik kemudian, Alessandro del Piero menggandakan keunggulan Italia. Azzurri lolos ke final dan akhirnya mengalahkan Prancis melalui adu penalti untuk merebut gelar juara.

8) Hongaria 2-3 Jerman Barat – Final 1954
Magical Magyars asuhan Gusztav Sebes tampaknya tidak terkalahkan saat menghadapi Jerman Barat di final 1954 di Bern. Hongaria mengantungi rekor 31 partai tak terkalahkan, termasuk kemenangan 6-3 atas Inggris di Wembley. Hongaria merevolusi taktik sepakbola dengan sistem serangan yang dibangun empat pemain handal — Sándor Kocsis, József Bozsik, Nándor Hidegkuti, dan tentu saja Ferenc Puskas.

Hongaria mampu membukukan 17 gol hanya dalam dua pertandingan grup, termasuk kemenangan 8-3 atas lawan mereka di final. Jumlah tersebut ditambah kemenangan atas dua tim finalis 1950, Brasil dan Uruguay. Di final, mereka unggul dua gol dalam delapan menit dan kelihatannya kemenangan sudah di depan mata. Tapi, hujan turun dan cuaca berpihak kepada Jerman Barat.
Fritz Walter memimpin Jerman Barat meraih kejayaan. Gol Uwe Rahn pada menit ke-83 membalikkan keadaan 3-2 untuk Jerman Barat. Pasukan Sepp Herberger meraih gelar juara dan sampai saat ini pertandingan dikenang sebagai “Mukjizat di Bern”.

7) Brasil 4-2 Peru – Perempat-Final 1970
Estadio Jalisco di Guadalajara menjadi saksi pertemuan dua klub yang tampil mempesona selama Piala Dunia 1970. Pelatih Brasil, Mario Zagallo, berhadapan dengan bekas rekan setimnya, Didi, yang melatih Peru.
Brasil, yang akhirnya keluar sebagai juara, memainkan sepakbola menyerang sejak menit pembuka. Tendangan Pele menghantam tiang, sebelum Rivelino mencetak gol melalui tendangan kaki kiri. Tostao menaklukkan Luis Rubinos untuk menambah keunggulan Brasil. Satu lagi gol tercipta melalui Rivelino, tapi dianulir. Semuanya terjadi pada 20 menit pertama.
Peru tak menyerah. Mereka memiliki salah satu bek terbaik di Amerika Selatan saat itu, Hector Chumpitaz, dan gelandang trengginas Teofilo Cubillas. Alberto Gallardo berhasil mempertipis ketertinggalan Peru. Namun, Brasil mengembalikan keunggulan melalui Tostao, sebelum kembali dikejar Cubillas. Saat Peru mencoba mencari gol penyama kedudukan, Jairzinho menyelesaikan pertandingan dengan menciptakan gol keempat.

6) Portugal 5-3 Korea Utara – Perempat-Final 1966
Kekuatan Portugal saat itu mencerminkan kejayaan Benfica yang sedang merajai Eropa. Portugal mampu mengalahkan juara bertahan Brasil sebelum mencapai semi-final dan dikalahkan tuan rumah Inggris. Dua pemain bintang Portugal adalah Mario Coluna dan Eusebio, yang menjadi topskor turnamen dengan sembilan gol dan dianggap sebagai salah satu striker terbaik dunia.
Portugal memenangi seluruh tiga pertandingan grup dan mencetak total sembilan gol, termasuk menyisihkan Brasil. Pada babak delapan besar, Portugal tertinggal tiga gol dan berhasil membalas 5-3 — empat gol di antaranya dicetak Eusebio.
Korea Utara tampil sebagai tim kejutan turnamen. Mereka berhasil mencapai perempat-final berkat kemenangan bersejarah 1-0 atas Italia. Korea Utara kembali membuat kejutan dengan unggul tiga gol dalam 25 menit atas Portugal. Tapi mereka kurang pengalaman dan terus berupaya melancarkan serangan. Pada akhirnya, kepiawaian Eusebio memandu Portugal memenangkan pertandingan. Gol kelima Portugal dicetak Jose Augusto.
Kedua tim kembali bertemu di Piala Dunia kali ini.

5) Jerman Barat 3-3 Prancis – Semi-Final 1982
Tiga hari setelah partai Brasil-Italia yang penuh ketegangan, Spanyol ’82 juga menghadirkan partai klasik di babak semi-final. Kedua negara bertambah kuat seiring dengan berjalannya turnamen. Banyak pemain berkelas dunia yang tampil, seperti Michel Platini, Alain Giresse, Jean Tigana, Paul Breitner, Uli Stielike, dan Pierre Littbarski.
Littbarski membuka kedudukan, tapi disamakan penalti Platini. Pertandingan menghangat. Terjadilah salah satu kejadian paling kontroversial dalam sejarah Piala Dunia ketika kiper Jerman Barat Harald Schumacher merontokkan bek Prancis Patrick Battiston dalam suatu perebutan bola. Battiston terkapar tak sadarkan diri dengan dua giginya tanggal, sedangkan Schumacher lolos dari kartu merah — bahkan wasit tidak menilainya sebagai sebuah pelanggaran. Schumacher menjadi tokoh jahat di sisa Piala Dunia.

Pertandingan dilanjutkan hingga perpanjangan waktu. Prancis mampu mencetak dua gol melalui Marius Tresor dan Giresse. Sepertinya Les Bleus akan melaju ke final, tapi Jerman Barat menunjukkan ketangguhan mental dan berhasil membalikkan keadaan. Karl Heinz Rummenigge dan Klaus Fischer berhasil memaksa pertandingan diselesaikan melalui adu penalti.
Stielike gagal menjalankan tugas sebagai eksekutor — dan sampai saat ini menjadi satu-satunya pemain Jerman (Barat) yang gagal di adu penalti. Namun, Schumacher mampu mematahkan eksekusi Didier Six dan Maxime Bossis untuk mengantarkan Jerman Barat ke babak puncak.

4) Jerman Barat 3-2 Inggris AET – Perempat-Final 1970
Piala Dunia 1970 dipenuhi partai-partai klasik dan tiga di antaranya masuk daftar ini. Salah satunya adalah laga perempat-final antara Jerman Barat dan Inggris di Leon, sekaligus ulangan final 1966.
Inggris masih diperkuat empat eksponen ’66 — Bobby Moore, Bobby Charlton, Martin Peters, dan Geoff Hurst — bermain baik pada sejam pertandingan. Mereka mampu unggul 2-0 melalui Alan Mullery dan Peters.

Tapi, seperti yang selalu terjadi dalam sejarah, jangan remehkan semangat Jerman. Franz Beckenbauer, Wolfgang Overath, dan Gerd Mueller adalah pemain andalan Helmut Schoen. Ketika Juergen Grabowski dimasukkan, arah pertandingan berbalik. Beckenbauer menghidupkan peluang Jerman Barat pada menit ke-68, sebelum Uwe Seeler menyamakan kedudukan melalui gol sundulan. Di babak perpanjangan waktu, Jerman Barat tak terhentikan. Mueller memastikan kemenangan Jerman Barat melalui gol jarak dekat pada menit ke-108.

3) Brasil 1-1 Prancis* – Perempat-Final 1986
Dalam taraf keterampilan bersepakbola, inilah Piala Dunia terbaik sepanjang masa. Prancis memiliki tim terhebat mereka yang beranggotakan Platini, Giresse, Tigana, dan Dominique Rocheteau yang sudah memasuki usia 30-an. Sementara itu, Socrates, Junior, dan Zico tampil untuk kali terakhir di Piala Dunia bersama Brasil.

Di bawah sengatan terik matahari, Brasil mampu unggul melalui Careca, tapi menyia-nyiakan serangkaian peluang menggandakan keunggulan. Prancis mampu menyamakan kedudukan melalui Platini. Kedua tim saling bertukar peluang untuk mencuri keunggulan. Publik stadion Guadalajara tak henti-hentinya menyorakkan nama Zico, yang duduk sebagai pemain cadangan. Tele Santana akhirnya goyah dan memasukkan Zico pada babak kedua. Brasil berhasil memperoleh hadiah penalti, tapi Zico gagal menaklukkan Joel Bats.
Pertandingan akhirnya ditentukan melalui adu penalti. Dua kapten tim, herannya, gagal menjalankan tugas. Socrates dan Platini. Prancis akhirnya sukses memetik kemenangan dan melaju ke babak empat besar.

2) Italia 4-3 Jerman Barat AET – Semi-Final 1970
Pertandingan ini terjadi pada 17 Juni 1970 dan dinobatkan sebagai “Pertandingan Abad Ini”. Saking bersejarahnya pertandingan ini, sebuah monumen dibangun di luar stadion Azteca, Mexico City, yang bertuliskan, “Stadion Azteca menyampaikan rasa hormat untuk tim Italia (4) dan Jerman (3), yang tampil di Piala Dunia 1970, ‘Pertandingan Abad Ini’.”
Sembilan puluh menit pertama pertandingan berlangsung dramatis, tapi tidak bisa dianggap sebagai “Pertandingan Abad Ini”. Italia unggul pada menit kedelapan melalui tendangan keras Roberto Boninsegna dan tampil bertahan. Jerman Barat terus menggedor. Bahkan Franz Beckenbauer tampil dengan tangan dibebat. Bek Karl-Heinz Schnellinger akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit terakhir pertandingan.
Pertandingan di babak perpanjangan waktu sungguh tak terduga. Lima gol tercipta dalam 30 menit. Mueller membawa Jerman Barat unggul, tapi Tarcisio Burgnich dan Gigi Riva membalikkan kedudukan. Pada menit ke-110, Mueller kembali menyamakan kedudukan. Dari kick-off yang tercipta, Italia kembali unggul melalui Gianni Rivera. Gol tersebut akhirnya menjadi penentu pertandingan yang berlangsung sangat mendebarkan itu.

1) Brasil 2-3 Italia – Babak Kedua Grup C 1982
Brasil edisi 1982 dianggap sebagai tim terbaik yang gagal menjuarai Piala Dunia. Pasukan Tele Santana dilengkapi sederetan pemain hebat semacam Leandro, Junior, Socrates, Falcao, Eder, dan pemain terbaik dunia Zico. Sebelum laga melawan Italia, Brasil mengantungi 13 gol dalam empat pertandingan melalui sepakbola Samba mereka. Selecao menjelma jadi calon kuat juara dunia dan hanya butuh seri untuk lolos ke semi-final.
Italia sebaliknya, tampil buruk pada awal turnamen dengan hanya bermain imbang pada babak pertama grup. Setelah didera kritik media, mereka menerapkan puasa bicara. Tanda-tanda peningkatan muncul ketika mengalahkan Argentina 2-1, tapi tak ada yang berani menjagokan mereka mampu menaklukkan Brasil dan keluar sebagai juara.

Paolo Rossi, kembali dari hiatus dua tahun, muncul sebagai pahlawan kemenangan dengan mempersembahkan hat-trick untuk Italia.
Azzurri mampu unggul dua kali, tapi berhasil disamakan Brasil melalui Socrates dan Falcao. Saat pertandingan tersisa 16 menit, Rossi membukukan gol kemenangan memanfaatkan situasi tendangan penjuru.
Pertandingan ini menggambarkan segalanya — peluang yang terbuang, aksi hingga akhir laga, penampilan individual dari Bruno Conti dan Falcao, kaus Zico yang robek karena ditarik Claudio Gentile, dianulirnya gol Italia yang seharusnya membuat mereka unggul 4-2, dan penyelamatan gemilang Dino Zoff dari peluang sundulan Oscar.

10 Laga Terbaik Sepanjang Sejarah Sepak Bola Piala Dunia

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 05 Juni 2013
With 0komentar

10 kostum tim sepak bola ter-baik di dunia

| Kamis, 23 Mei 2013
Baca selengkapnya »

10 kostum tim sepak bola ter-baik di dunia

10. meksiko (Design Adidas)

9. Inggris

8. Australia

7. Portugal (Design Nike)

6. Amerika Serikat

5. Pantai Gading (Design Puma)

4. Argentina (Design Adidas)

3. Jerman (Design Adidas)

2. Spanyol (Design Adidas)

1. Brazil (Design Nike)

Yang terunik dari kostum Brazil yang di design oleh Nike dibuat sepenuhnya dari poliester daur ulang.
Setiap kaos, dibuat dari hasil recycling delapan botol plastik. Itulah teknologi, dan untuk tim sekelas Brasil tentunya harus canggih. Khusus Berwarna kuning dihiasi garis hijau, semua orang dapat menandai inilah kostum Brasil.
Di atas crest terdapat lima bintang sebagai rekor Brasil menjuarai dunia, dan pemain yang memakainya diingatkan satu hal: Kemenangan Adalah Satu-satunya Pilihan.
Terdapat juga kalimat Nascido Para Jogar Futebol (Dilahirkan Untuk Bermain Sepakbola) yang tersembunyi di bagian belakang kostum.

10 kostum tim sepak bola ter-baik di dunia

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 23 Mei 2013
With 0komentar

Cara Mencetak Gol Melalui Tendangan Bebas

|
Baca selengkapnya »

Cara Mencetak Gol Melalui Tendangan Bebas

Cara Mencetak Gol Melalui Tendangan Bebas - Sobat blogger semua pasti mengenal yang namanya game Winning Eleven atau Pro Evolution Soccer, baik di Playstation 1,2 maupun 3. nah, sekarang ini saya akan membagi tips bnagaimana cara mencetak gol dari tendangan bebas atau Freekick.
Dalam mencetak gol lewat Freekick ini, saya berikan beberapa kategori khusus.
1. Dari jarak 5-10 meter dari kotak penalti :
Disini pemain yang akan mengambil tendangan bebas di upayakan memiliki akurasi tentangan dan kontrol yang mumpuni, jika dalam angka sekitar 80-90 lebih tingkatan akurasi tembakannya. karena, dalam jarak dekat dengan gawang, power tembakan tidak terlalu penting.
adapun ukuran tembakan pada saat menendang itu jangan lebih dari 1/2 bar shooting yang muncul ketika mengambil tendangan bebas. sobat bisa menekan tombol kotak sebanyak 2x, dan ingat jangan lebih dari 1/2 bar shooting. lalu setelah bola meluncur, segera tekan arah yang di inginkan untuk membelokan bola, disinilah fungsinya akurasi tembakan pemain yang tinggi dibutuhkan tadi.
2. Dari jarak 1/4 lapangan :
Untuk area sejauh ini, sobat blogger perlu pemain yang memiliki power shooting yang baik, antara 85-90 lebih. akurasi tembakan tidak terlalu diperhatikan dalam menendang tendangan bebas dari area ini karena jarak yang sedikit jauh dari kotak penalti tidak menjadi hambatan dalam mencetak gol dengan adanya power yang kuat dari si pemain. hanya saja, kita tetap mengontrol arahnya bola dengan menekan tombol yang sama seperti di atas sebanyak 1/2 atau 2/3 bar shooting yang ada kemudian ditambah menekan tombol atas dan perlahan tekan arah belokan bola yang kita inginkan.
3. Dari jarak hampir 1/2 lapangan :
Nah, untuk yang satu ini, saya yakin sobat blogger jarang sekali berfikiran untuk mencetak gol langsung. entah itu karena jarak yang memang 1/2 lapangan, atau karena merasa kemungkinan terciptanya gol itu sendiri kurang dari 50%. tapi, patut di coba bahwa kitapun bisa saja mencetak gol dari area ini. sebagai catatan, saya sendiri sering mencetak gol dari area ini melalui tendangan bebas.
caranya, bisa menggunakan tombol kotak yang berfungsi sebagai shooting, bisa juga dengan tombol bulat atau O.pemain yang mengambil tendangan bebas area ini diwajibkan memiliki akurasi dan power yang besar, diatas 85-95 lebih. dengan menekan tombol kotak atau O sebanyak 2x, dan sekitar 2/3 bar shooting, kemudian tekan arah yang diinginkan beloknya bola secepat mungkin sebelum bola terlampau mendekati gawang.
4. Tendangan deras mendatar dari dekat kotak penalti :
untuk yang satu ini, setiap pemain bisa melakukannya asalkan ketepatan kita dalam menendangnya itu pas. caranya tekan tombol bulat atau O + R1 dan tombol bawah secara bersamaan. maka bola hasil tendangan akan menyusur tanah.
Selamat mencoba ya sobat blogger!!

Cara Mencetak Gol Melalui Tendangan Bebas

Posted by : Unknown
Date :
With 1 komentar:

manfaat bermain sepak bola

|
Baca selengkapnya »

5 Manfaat Kesehatan Bermain Sepakbola
Penulis : Bramirus Mikail | Selasa, 12 Juni 2012 | 12:44 WIB
Sepak bola adalah salah satu olahraga permainan yang paling banyak digemari dan selalu menjadi perhatian banyak orang. Momen Piala Eropa tahun ini seakan makin memanjakan para pecinta bola, karena bisa melihat langsung aksi tim favorit mereka dari layar kaca.
Selain menarik untuk ditonton, banyak orang yang juga lebih memilih untuk terlibat langsung bermain dalam olahraga ini. Beberapa riset menunjukkan, bermain sepakbola dapat membangun rasa percaya diri untuk anak-anak dan meningkatkan kebugaran. Berikut adalah 5 manfaat kesehatan fisik yang dapat Anda peroleh dari bermain sepak bola, yang juga dapat meningkatkan kualitas hidup Anda :

1. Kebugaran kardiovaskular


Berlari dan mengejar bola selama bermain selama 90 menit tidak hanya meningkatkan kebugaran kardiovaskular, tetapi juga meningkatkan karakteristik metabolisme otot dan kebugaran aerobik Anda. Riset para ilmuwan di University Kopenhagen mencoba melihat tingkat VO2max, atau pengambilan oksigen maksimal, dengan memberikan tes treadmill untuk pemain sepak bola dan memeriksa kadaluarsa udara untuk oksigen dan kandungan karbon dioksida.

Dalam kajiannya, Jens Bangsbo dan rekan melibatkan relawan perempuan yang tidak pernah bermain bola yang kemudian direkrut untuk mencoba sepak bola dua kali seminggu selama satu jam. Hasil temuan menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan dalam pengambilan oksigen maksimal, peningkatan kecepatan lari, dan daya tahan. Temuannya dipublikasikan dalam "Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports".

2. Membangun otot


Bermain sepak bola secara signifikan dapat membantu membangun otot dan memperkuat otot-otot kaki, paha, perut, dan dada. Ketika Anda mencoba untuk membangun otot dengan cara bermain sepak bola, Anda akan merasakan manfaat lainnya seperti peningkatan daya tahan, yang berarti bahwa Anda tidak akan mudah lesu atau lelah. Membangun dan membentuk otot adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan juga dapat membantu meningkatkan kinerja atletik. Dengan otot yang lebih kuat, hal ini juga akan membantu mengurangi risiko cedera.

3. Kekuatan


Rutin bermain sepak bola, akan membangun kekuatan pada kaki, khususnya bagian  paha depan dan paha belakang. Gerakan seperti menendang, melompat, berjalan mundur dan berlari mengelilingi lapangan akan memberikan manfaat pada kaki Anda dan tubuh bagian atas. Sebuah studi 2010 yang dipublikasikan dalam "Skandinavian Journal of Medicine and Science in Sports," yang dipimpin oleh Peter Krustup mengindikasikan adanya peningkatan kekuatan otot pada wanita yang bermain sepak bola rekreasi selama 16 bulan. Para wanita juga menunjukkan keseimbangan yang lebih baik dan kepadatan tulang yang lebih baik.

4. Lincah dan Fleksibel


Untuk dapat bermain sepakbola seseorang dituntut dapat bergerak cepat dalam arah tertentu, misalnya, bergerak secara lateral dan vertikal, dan berlari ke depan atau ke belakang. Gerakan cepat yang dibutuhkan dalam sepak bola akan membantu atlet menjadi lebih fleksibel. Kaki, dada, dan lengan semua akan menjadi lebih fleksibel karena pergeseran konstan yang dilakukan saat bermain, yang juga mendorong otot-otot menjadi lebih kuat. Peningkatan fleksibilitas juga akan membantu mengurangi risiko cedera, karena tubuh akan dilatih untuk bergerak terus-menerus dalam intensitas yang tinggi.

5. Kontrol berat badan


Mereka yang gemar bermain sepak bola cenderung tidak memiliki badan yang gemuk, karena jenis olahraga ini dapat membantu mereka kehilangan sejumlah besar lemak di tubuh. Sepak bola adalah bentuk latihan aerobik, dan dapat membantu membakar banyak kalori dan lemak, yang berarti bahwa seorang kemungkinan dapat mempertahankan berat badannya. Ketika seorang atlet bermain sepak bola, berarti dia sedang jogging, berlari, dan berlari untuk jangka waktu yang panjang, yang merupakan cara untuk mendapatkan latihan aerobik.

Ada banyak manfaat yang diperoleh bila seseorang mengendalikan berat badannya. Bobot  yang ideal dapat menurunkan risiko diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi. Jika seorang sedang mencari cara untuk menghilangkan beberapa pon bobot tubuhnya, bermain sepak bola mungkin dapat menjadi pilihan.

manfaat bermain sepak bola

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

10 stadion termegah di dunia

| Rabu, 22 Mei 2013
Baca selengkapnya »

10 Stadion sepak bola termegah di dunia


10. Estadio Azteca, Mexico City, Mexico
http://hermawayne.blogspot.com
Stadion ini menjadi saksi sejarah Piala Dunia tahun 1970 dan 1986. Di lapangan sepakbola ini, Pele pernah menunjukkan kepiawaiannya mengocok bola dan mengecoh lawan. Pele berhasil membawa Brazil menjadi juara Piala Dunia 1970, dengan mengalahkan Italia 4-1. Tahun 1986, Diego Maradona menampilkan salah satu permainan terbaiknya. Saat itu, Argentina berhasil melibas Jerman.

9. Nou Camp, Barcelona, Spanyol
http://hermawayne.blogspot.com
Lapangan ini berdiri pada 1957 dengan menghabiskan dana US$3 juta. Nou Camp adalah lapangan sepakbola terbesar di Eropa, dengan kapasitas 120.000 penonton dan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 1982.

8. Old Trafford, Manchester, Inggris
http://hermawayne.blogspot.com
Ini adalah salah satu stadion yang tak pernah luput dari huru-hara. Oleh sebab itu, jangan heran bila pada hari H pertandingan, aparat polisi mengelilingi seluruh penjuru stadion ini. Maklum saja, dari 68.000 tempat duduk yang tersedia, hanya 3.000 kursi yang disediakan untuk supporter lawan. Alhasil, mereka yang tak kebagian tempat duduk, banyak yang kecewa dan melampiaskannya dengan marah-marah. Jangan heran kalau MU selalu menang bila bertanding di sini.

7. Estadio Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol
http://hermawayne.blogspot.com
Real Madrid adalah satu dari kesebelasan sepakbola tertua di Eropa. Walau sudah terbentuk sejak 1902, tapi Real Madrid belum memiliki "kandang" sendiri sampai akhirnya lahir Stadion Chamartin 1924. Sayang, Chamartin hancur akibat perang sipil Spanyol, dan pemerintah setempat kemudian mendirikan Santiago Bernabeu di atas tanah tersebut pada 1947. Stadion ini menjadi tempat diselenggarakannya final Piala Dunia 1982. Kini, stadion ini sedang dimodifikasi dan diharapkan selesai pada 2005. Renovasinya dilakukan secara besar-besaran, tapi tak akan mengurangi keunikan dan sejarah yang telah dibuat.

6. Louis II, Monte Carlo, Monaco
http://hermawayne.blogspot.com
Stadion yang dimaksud adalah versi baru dari Stadion Louis II, yang dulu dibangun 1937. Stadion ini adalah relokasi stadion tersebut, dan diresmikan pada 1985. Stadion yang memiliki arsitektur khas Monaco ini, memiliki kapasitas tempat duduk untuk 200.000 orang, dan merupakan salah satu stadion yang paling nyaman di Eropa.

5. Maracana, Rio De Janeiro, Brazil
http://hermawayne.blogspot.com
Semua orang Brazil nampaknya menyukai sepakbola. Tak heran bila parlemen setempat membuat stadion ini dengan kapasitas 125.000 kursi. Sayang, tempat itupun nampaknya masih harus diperluas. Stadion yang sengaja dibangun untuk kepentingan Piala Dunia 1950 ini, kewalahan menampung 200.000 fans dua kesebelasan yang bertanding pada Piala Dunia 1950 di sana. Stadion bersejarah ini menghabiskan US$40 juta untuk biaya renovasi.

4. San Siro, Milan, Italia
http://hermawayne.blogspot.com
Di Italia, orang tak bisa memisahkan San Siro dari sepakbola. Rumah kesebelasan Inter Milan dan AC Milan ini, adalah satu dari sedikit tempat di Italia untuk olahraga. Stadion ini memiliki kapasitas 80.000 kursi dengan penataan cahaya yang luar biasa cantiknya. Di sana terdapat VIP lounge dan bar khusus penggemar fanatik setempat.

3. Stadio Olimpico, Rome, Italia
http://hermawayne.blogspot.com
Italia sudah 2 kali menjadi penyelenggara Piala Dunia. Pertama, tahun 1934, Piala Dunia diselenggarakan di Stadio Del PFN, dan yang kedua, yakni final Piala Dunia 1990 di stadion ini. Stadion ini juga menjadi saksi sejarah gagalnya kesebelasan AS Roma meraih gengsi melalui finalti melawan Liverpool pada 1984. Pada Juni 2001, jutaan miliar dolar disuntikkan untuk renovasi stadion tersebut.

2. Azadi, Tehran, Iran
http://hermawayne.blogspot.com
Dari namanya, Anda mungkin mengira Iran bukan tempat yang ideal untuk berbulan madu, padahal negara ini memiliki banyak tempat yang indah, termasuk stadion yang mampu menampung 100.000 penonton. Stadion ini pernah digunakan untuk Asian Games 1974.

1. International Stadium Yokohama, Yokohama, Jepang
http://hermawayne.blogspot.com
Tahun 2002 menjadi sejarah karena Piala Dunia, untuk pertamakalinya dilangsungkan di Asia, dan diselenggarakan oleh 2 negara Asia sekaligus. Stadion yang dibangun dengan biaya 60 milar Yen ini mampu menampung 70.000 penonton. Keistimewaan stadion ini adalah diselimuti oleh rumput jepang yang hijau alami, yang dipelihara secara khusus. Stadion ini memiliki jaringan pipa air panas yang ditanam di bawahnya, atap yang bisa dibuka dan ditutup, 2 layar raksasa, 824 lampu dan dilengkapi alat untuk mengurangi bayangan.

10 stadion termegah di dunia

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 22 Mei 2013
With 0komentar

Sejarah Liga Champions

|
Baca selengkapnya »

Sejarah Awal Berdiri Liga Champions UEFA

Sejarah Awal Berdiri Liga Champions UEFAKumpulan Sejarah - Liga Champions adalah kejuaraan antarklub sepak bola tahunan antara klub-klub sepak bola tersukses di Eropa, dan sering dianggap sebagai trofi tingkat klub yang paling prestisius di Eropa.

Juara bertahan Liga Champions UEFA saat ini adalah Barcelona yang berhasil mengalahkan juara bertahan Manchester United 2-0.

Liga Champions berawal satu bulan setelah Kongres UEFA yang pertama kali yaitu di Wina, Austria tanggal 2 Maret 1955. Namun anehnya kejuaraan antar klub Eropa ini bukanlah inisiatif yang datang langsung dari UEFA.


Perancis sebagai pendiri
Banyak dari para pendiri UEFA yang lebih tertarik untuk membangun sebuah kompetisi yang diikuti tim sepakbola nasional mereka. Namun dari wartawan sebuah harian olahraga Prancis-lah, L-Equipe yaitu Gabriel Hanot dan rekannya Jacques Ferran yang mempunyai sebuah gagasan tentang sebuah sistem turnament yang diikuti oleh klub-klub Eropa.

Rekaman Pertandingan
Turnamen pertama kali yang diadakan tidak menetapkan tim yang berpartisipasi haruslah juara kompetisi di negara masing-masing melainkan tim yang diundang dengan fans atau pendukung tertinggi. Turnamen pertama kali diikuti oleh perwakilan 16 klub yang diundang pada tanggal 2 dan 3 April 1955, sekaligus telah disetujuinya sebuah aturan yang bulat tentang turnamen ini. Untuk pertama kali Turnament Kejuaraan antar Klub Eropa ( European Champions Clubs' Cup ) digelar di Lisbon mempertemukan Sporting Clube dari Portugal melawan FK Partizan dari Yugoslavia yang berkesudahan 3 - 3. Pada putaran kedua yang digelar di Belgrad, FK Partizan menang 5 - 2 yang memberikan keuntungan bagi mereka untuk melangkah ke babak selanjutnya.

Dominasi Real Madrid
Real Madrid seakan membuat turnament ini seperti milik mereka sendiri dengan memenangkan 5 (lima) final pertama berturut-turut. Sejak saat itu klub-klub lain juga melengkapi kesuksesan mereka dengan merebut gelar ini lebih dari satu kali seperti AFC Ajax dan FC Bayer Munchen yang telah memenangkan gelar ini tiga kali berturut-turut. Namun, tidak ada satu klub pun yang mampu mendominasi kejuaraan ini dalam waktu yang panjang. Ajax menunggu 22 tahun untuk melengkapi gelar keempat mereka yang diperoleh pada awal tahun 1970-an; Madrid memenangkan kembali gelar ini tahun 1998 setelah menunggu selama 32 tahun; dan Munchen memenangkan tendangan penalti pada partai final di Milan tahun 2001 untuk melengkapi gelar keempat mereka setelah menunggu selama 26 tahun.

Kesuksesan Liverpool
Liverpool FC memenangkan empat gelar ini dalam kurun waktu 1977 s/d 1984 dan pantas disebut sebagai klub asal Inggris yang paling sukses dalam ajang ini. Liverpool FC kembali bersinar pada Final 2005 ketika membalikkan keadaan setelah tertinggal 3 - 0 dari AC Milan dan kemudian memenangkan adu tendangan penalti 2 - 3.

Yang Berjaya
Real Madrid CF dan AC Milan adalah dua tim yang sukses merebut gelar sebanyak 3 ( tiga ) kali setelah kejuaraan ini berubah menjadi format kompetisi. Madrid juga tim yang paling sukses dengan menggondol 9 ( sembilan ) gelar secara keseluruhan, diikuti Milan dengan 7 ( tujuh ) gelar , Liverpool dengan 5 ( lima ) gelar dan 4 ( empat ) gelar masing-masing oleh Bayern dan Ajax. Madrid juga memegang rekor terbanyak tampil di final, yaitu 12 kali. Milan di tahun 2002/2003 meraih sukses setelah menjalani 19 pertandingan mulai dari babak 3 kualifikasi hingga ke final dengan mengalahkan tim satu negara Juventus lewat drama adu penalti.

Perubahan Format Kompetisi
Kejuaraan ini mengalami evolusi dengan perubahan yang mendasar di season 1992/1993 ketika Liga Champions UEFA menambah babak prelimenary untuk melengkapi menjadi 32 tim yang masuk babak pertama ( first round ) dengan memakai sistem knock out dan menyusut menjadi 16 tim di babak kedua ( second round )yang juga sama memakai sistem knock out, kemudian didapat 8 tim di babak ketiga ( third round )yang dibagi menjadi 2 group dengan sitem round robin yang tiap tim menjalani pertandingan setiap Selasa dan Rabu di seluruh Eropa.

Berikut pemegang trophy Liga Champions dari tahun ke tahun :
• 2011 - 2012 Chelsea
• 2010 - 2011 FC Barcelona
• 2009 - 2010 FC Internazionale Milano
• 2008 - 2009 FC Barcelona
• 2007 - 2008 Manchester United FC
• 2006 - 2007 AC Milan
• 2005 - 2006 FC Barcelona
• 2004 - 2005 Liverpool FC
• 2003 - 2004 FC Porto
• 2002 - 2003 AC Milan
• 2001 - 2002 Real Madrid CF
• 2000 - 2001 FC Bayern München
• 1999 - 2000 Real Madrid CF
• 1998 - 1999 Manchester United FC
• 1997 - 1998 Real Madrid CF
• 1996 - 1997 BV Borussia Dortmund
• 1995 - 1996 Juventus
• 1994 - 1995 AFC Ajax
• 1992 - 1993 Olympique de Marseille
• 1991 - 1992 FC Barcelona
• 1990 - 1991 FK Crvena Zvezda
• 1989 - 1990 AC Milan
• 1988 - 1989 AC Milan
• 1987 - 1988 PSV Eindhoven
• 1986 - 1987 FC Porto
• 1985 - 1986 FC Steaua Bucureşti
• 1984 - 1985 Juventus
• 1983 - 1984 Liverpool FC
• 1982 - 1983 Hamburger SV
• 1981 - 1982 Aston Villa FC
• 1980 - 1981 Liverpool FC
• 1979 - 1980 Nottingham Forest FC
• 1978 - 1979 Nottingham Forest FC
• 1977 - 1978 Liverpool FC
• 1976 - 1977 Liverpool FC
• 1975 - 1976 FC Bayern München
• 1974 - 1975 FC Bayern München
• 1973 - 1974 FC Bayern München
• 1972 - 1973 AFC Ajax
• 1971 - 1972 AFC Ajax
• 1970 - 1971 AFC Ajax
• 1969 - 1970 Feyenoord
• 1968 - 1969 AC Milan
• 1967 - 1968 Manchester United FC
• 1966 - 1967 Celtic FC
• 1965 - 1966 Real Madrid CF
• 1964 - 1965 FC Internazionale Milano
• 1963 - 1964 FC Internazionale Milano
• 1962 - 1963 AC Milan
• 1961 - 1962 SL Benfica
• 1960 - 1961 SL Benfica
• 1959 - 1960 Real Madrid CF
• 1958 - 1959 Real Madrid CF
• 1957 - 1958 Real Madrid CF
• 1956 - 1957 Real Madrid CF
• 1955 - 1956 Real Madrid CF

Juara Terbanyak Liga Champions UEFA


9 - Real Madrid (Spanyol)
7 - AC Milan (Italia)
5 - Liverpool (Inggris)
4 - Ajax Amsterdam (Belanda), Bayern Muenchen (Jerman)
3 - Barcelona (Spanyol), Manchester United (Inggris)
2 - Porto, Benfica (Portugal), Inter Milan, Juventus (Italia),
Nottingham Forest (Inggris)
1 - Aston Villa (Inggris), Glasgow Celtic (Skotlandia),
Red Star Beograd(Serbia), Borussia Dortmund,
Hamburg SV (Jerman), Feyenoord, PSV Eindhoven (Belanda),
Olympique Marseille (Prancis), Steaua Bucharest (Rumania)

Referensi:
http://osis.smkn1majalengka.com/index.php?option=com_content&view=article&id=81:sejarah-liga-champion&catid=51:sportnews&Itemid=49
http://madiunfree.blogspot.com/2009/05/sejarah-liga-cahmpions.html


Sejarah Liga Champions

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Belajar jugling!

| Rabu, 20 Maret 2013
Baca selengkapnya »

Belajar jugling!

Rompi Bola - Jugling merupakan salah satu ketangkasan dalam sepakbola. Jugling Bol sebenarnya membantu pemain membangun kontrol bola yang luar biasa dan penanganan keterampilan dalam mengolah bola. Dengan jugling memungkinkan pemain untuk membuat saat yang tepat untuk menyerang bola dan mencetak gol untuk menang. Berikut adalah beberapa tips tentang bagaimana Anda dapat meningkatkan teknik juggling bola:
http://2.bp.blogspot.com/_yCEvEa50TnI/S8fUUUMzx9I/AAAAAAAAADk/OZtznbdVxrA/s1600/_agg4166.jpg
Fokus pada satu bagian tubuh. Pertama, latihlah salah satu bagian kaki anda, kiri atau kanan terlebih dahulu. Lakukan setidaknya 10 berturut-turut juggling menggunakan kaki kanan tanpa bola jatuh ke tanah, kemudian lakukan hal yang sama dengan kaki kiri Anda, setelah itu dengan paha kiri ataupun kanan sapai latihan dengan kepala .
Lakukan secara bergantian .Setelah Anda dapat mengontrol bola dengan bagian-bagian tubuh yang berbeda, sekarang coba bolak-balik gerakannya. misalnya, 2 kali menggunakan kaki kanan, lalu tekan dua kali lagi tapi sekarang menggunakan kaki kiri. Setelah itu anda bisa gunakan kombinasi untuk melatih jugling.

Belajar jugling!

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 20 Maret 2013
With 0komentar
Prev
▲Top▲